Aceh Tenggara – Banjir melanda Desa Pulo Gadung akibat saluran pembuangan atau gorong-gorong kecil. Hal tersebut disebabkan gorong-gorong dan parit yang terlalu kecil sehingga tidak dapat menampung volume air yang besar.
Gorong-gorong dan parit yang terlalu kecil tidak dapat menampung volume air yang besar, menyebabkan air meluap dan menggenangi sejumlah rumah warga. Hal ini terjadi terutama saat curah hujan tinggi, di mana air dari hulu membesar sementara saluran pembuangan yang sempit tidak mampu menampungnya. Banjir di Desa Pulo Gadung, Kecamatan Lawe Alas, sering terjadi ketika musim hujan tiba. Gorong-gorong yang kecil dan sempit tidak bisa menampung air yang datang dari Gunung Lawe Sarap, sehingga air meluap dan menggenangi pemukiman warga, khususnya di Dusun Bawan. Selain itu, air dari sungai lawe sarap sering membawa material bebatuan dan pasir yang memperburuk kondisi banjir. Ketika debit air meningkat, warga merasa khawatir karena banjir bisa semakin parah, bahkan ketinggian air yang menggenangi rumah terkadang mencapai sepinggang orang dewasa
“Kepada pihak-pihak yang terkait mohon perhatian kepada kami masyarakat karena dampak banjir seperti ini mohon perhatiannya lah kami masyarakat kecil cuma mengharap kepada yang terkait, ini ya mohon diperbesar lah diadakan gorong-gorong ini supaya sesusai datangnya air sama pembuangan air ini biar agak ga timbul lupaan air ke rumah-rumah kami yang ada disini,” Ujar Rahimin Warga
Warga berharap pemerintah dapat memperlebar gorong-gorong dan parit yang ada, agar saluran pembuangan air bisa menampung debit air yang datang, sehingga banjir tidak terus terulang. (Abdul Azis)