Lhokseumawe – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, masyarakat Aceh menjalankan tradisi Meugang atau Makmeugang Ubeut dengan membeli dan mengonsumsi daging sapi bersama keluarga. Di Kota Lhokseumawe, harga daging sapi pada tradisi Meugang pertama ini tercatat stabil di angka Rp170 ribu per kilogram.
Pantauan di Pasar Inpres, Kecamatan Banda Sakti, sejak pagi warga mulai memadati pasar daging dadakan yang hanya muncul pada momen Meugang. Mereka berburu daging segar untuk diolah menjadi hidangan khas dan disantap bersama keluarga sebagai bagian dari tradisi turun-temurun.
Meski harga daging tidak mengalami lonjakan signifikan, hanya naik Rp10 ribu dibandingkan harga sepekan sebelumnya, para pedagang mengaku penjualan kali ini mengalami penurunan. Menurut mereka, daya beli masyarakat pada Meugang tahun ini cenderung menurun.
“Penurunan ini disebabkan oleh kondisi ekonomi masyarakat yang sedang sulit serta harga kebutuhan pokok yang terus meningkat,” ujar Rusdi, salah satu pedagang daging di kawasan tersebut.
Selain faktor ekonomi, tradisi penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha juga memengaruhi minat masyarakat untuk membeli daging saat Meugang. Banyak warga memilih menunggu pembagian daging kurban sehingga mengurangi jumlah pembelian daging di pasar.
Tradisi Meugang merupakan bagian penting dalam budaya masyarakat Aceh yang biasanya disambut dengan antusias. Namun, kondisi ekonomi saat ini memberikan dampak nyata terhadap pola konsumsi masyarakat dalam menjalankan tradisi tersebut.