<p>Langsa &#8211; Perundungan tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, namun juga di pesantren, hal tersebut menimbulkan keprihatinan di tengah masyarakat. Mengingat pesantren merupakan tempat pendidikan moral dan agama, berbagai upaya kini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi para santri.</p>



<p>Perundungan saat ini masih marak terjadi di lingkungan pesantren. Hal ini membuat beberapa pesantren bersama organisasi sosial dan pemerintah berupaya menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman bagi para santri. Dalam hal ini, Lembaga Pendidikan Islam Dayah Futuhul Mua’rif Al Aziziyyah di Kota Langsa menerapkan kebijakan yang tegas untuk melawan perundungan. Salah satunya melalui edukasi akhlak mulia, pendampingan psikologis serta penegakkan aturan yang tegas bagi santri jika ditemukan melakukan perundungan terhadap sesama.</p>



<p>Kepala bidang pendidikan Dayah Futuhul Mua’rif Al Aziziyyah Zikril Hakim menyebutkan, pihaknya menerapkan ajaran kasih sayang terhadap sesama santri. Para santri diajarkan untuk saling menghargai dan menganggap semua santri di sini adalah keluarganya sendiri.</p>



<p>“Santri Jadi salah satu prioritas yang kita bendung ini dengan jalan yang pertama kita kuatkan dulu dari segi fisik pengetahuan agama bahwa dalam Islam itu ada namanya Ulfah itu rasa kasih sayang dengan orang lain Jadi sesama santri itu kita buat kita kasih pemahaman bagi mereka bahwa yang sudah masuk sini itu merupakan satu keluarga setiap kamar yang ada di sini Itu semuanya ada satu seorang guru sebagai guru pengawas jadi guru pengawas itu bertindak artinya memberikan informasi kepada bidang-bidang terkait kalau sama andainya ada permasalahan di dalam kamar,” Ungkap Zikril Hakim Kabid Pendidikan Dayah Futuhul Mua’rif Al Aziziyyah</p>



<p>Sementara itu sekretaris umum Dayah Futuhul Mua’rif Al Aziziyyah Heriyansyah mengatakan pihaknya memberlakukan aturan yang jelas tentang konsekuensi bagi pelaku perundungan, dengan pembinaan, sanksi yang tegas, hingga pengeluaran dari dayah.</p>



<p>“Harapannya mereka bisa mendapatkan ilmu nanti maka yang di depan ancamannya dalam Alquran kan sama juga Allah mengancam orang-orang yang berbuat itu yang nakal-nakal yang masih ada sama seperti kita tidak bisa dipukul dikeluarkan,” Ujar Heriyansyah</p>



<p>Sekretaris Umum Dayah Futuhul Mua’rif Al Aziziyyah Heriyansyah menambahkan langkah tersebut diharap mampu menciptakan lingkungan dayah yang lebih kondusif dan bebas dari perundungan. (Mulyadi)</p>

Lhokseumawe – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, masyarakat Aceh menjalankan tradisi Meugang atau Makmeugang…
Lhokseumawe – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota Lhokseumawe melakukan inspeksi mendadak…
Aceh Selatan - Kasus malaria di Aceh Selatan mengalami peningkatan yang signifikan sejak awal tahun…
Banda Aceh - TVRI stasiun Aceh menjalin kerja sama penting dengan RSUD Meuraxa Banda Aceh…
Lhokseumawe - Kepolisian Resort Lhokseumawe berhasil mengungkap kasus penipuan berkedok pemalsuan dokumen kendaraan rental, serta…
Aceh Barat – TNI jajaran Korem 012/Teuku Umar di bawah Kodam Iskandar Muda melaksanakan renovasi…