Categories: VIRAL

BNNP Aceh Musnahkan Satu Kilogram Sabu-Sabu

&NewLine;Aceh Besar &&num;8211&semi; Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh memusnahkan barang bukti sabu-sabu seberat satu kilogram lebih&period; Seluruh barang bukti disita dari tiga pelaku yang diduga jaringan peredaran sabu-sabu Malaysia-Aceh&period;&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;Pemusnahan barang bukti sabu-sabu hasil pengungkapan di Kota Lhokseumawe ini dilakukan di Kantor BNNP Aceh, pada Kamis pagi&period; Pemusnahan dilakukan dengan melarutkan sabu-sabu ke dalam blender yang telah diisi cairan alcohol&period; Pemusanahan disaksikan tim jaksa kejaksaan tinggi Aceh, petugas BPOM dan petugas Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh&period; Petugas juga menghadirkan Armia, Ramzi dan Ahmad Zarkasi tersangka peredaran barang haram ini&period;&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol Marzuki Ali mengatakan bahwa penangkapan berawal informasi adanya transaksi sabu-sabu di kawasan Cot Trieng Kecamatan Muara Satu, pada 2 Oktober 2024 lalu&period; Petugas yang melakukan penyelidikan akhirnya menemukan 2 bungkus plastik kemasan teh cina dari ketiga pelaku yang ditangkap di dua lokasi terpisah&period;&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;&OpenCurlyDoubleQuote;Pada intinya suatu kejahatan itu selalu berkembang baik teknik penjualannya maupun sasarannya&period; Kami sebagai aparat yang melaksanakan tindakan narkoba selalu mencari jalan, solusi dan strategi terbaik untuk menggagalkan kejahatan-kejahatan narkotika ini,” Ungkap Brigjen&period; Pol&period; Marzuki Ali Basyah Kepala BNNP Aceh&NewLine;&NewLine;&NewLine;&NewLine;Marzuki menambahkan ketiga pelaku merupakan orang yang berperan menyimpan, mengambil dan menyediakan tempat menyimpan sabu-sabu, sesuai arahan M Ali Hasbi dan Fajar, yang kini buron&period; Untuk mempertangungjawabkan perbuatannya ketiga pelaku kini ditahan di sel tahanan BNNP Aceh&period; Para pelaku dijerat pasal 112 Juncto 114 Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman enam tahun penjara atau pidana maksimal 20 tahun penjara&period; (Arman Konadi)&NewLine;