Aceh Utara – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Utara membutuhkan anggaran puluhan milyar untuk pembangunan infrastruktur, pencegah abrasi di Seuneudon, Aceh Utara.
Saat ini PUPR mulai membuat perencanaan anggaran maupun mekanisme pengerjaan baik untuk Pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
Gelombang tinggi akibat pasang purnama yang melanda Desa Lhok Puuk, Kecamatan Seuneudon, Aceh Utara, mulai surut. Namun hingga kini ancaman abrasi yang kian meluas masih mengancam masyarakat sekitar. Masyarakat berharap agar pemerintah dapat mencari solusi, terkait penanganan abrasi di desa tersebut. Agar warga dapat beraktivitas normal serta tidak merusak pemukiman dan rumah warga akibat abrasi.
Menanggapi hal itu, PLT Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) aceh Utara, Jaffar menyebut, butuh anggaran hingga puluhan milyar untuk membangun infrastruktur pencegah abrasi agar tidak meluas. Saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan terkait berapa besar kerusakan yang ditumbulkan. Menurutnya, Dinas PUPR Aceh Utara juga sedang mempersiapkan perencanaan terkait anggaran yang dibutuhkan dan perencanaan itu harus benar-benar dikaji dengan matang.
“Kisaran ini puluhan miliyar apalagi yang seperti kita lihat di lapangan bahwa kerusakan hampir 4 Km, tentu ini puluhan miliyar membutuhkan anggaran. Sehingga ini harus betul-betul digaji untuk dibuat perencanaan yang lengkap dan matang, sehingga manfaat dari pada bangunan tersebut betul-betul untuk digunakan oleh masyarakat. Menurut pengamat kami ini adalah bangunan pengaman pantai, mungkin lebih detailnya nanti sesuai dari pada kajian pihak bencana, namun kalau kita lihat secara visual mungkin lebih terarah kepada pembangunan,” Ujar Jaffar PLT Kadis PUPR Aceh Utara
Menurut Dinas PUPR Aceh Utara, untuk mencegah abrasi di Desa Lhok Puuk dibutuhkan infrastruktur bangunan pengaman pantai. Namun secara detail harus dilihat sesuai dengan kajian pihak perencana. Akan tetapi jika dilihat secara visual dibutuhkan bangunan growing untuk mengatasi ancaman abrasi tersebut. (fajar siddik)