Salman Farasi Resmi Dilantik, Teguhkan Kolaborasi Mahasiswa Menuju Kampus Sebagai Jantong Hate Rakyat Aceh
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tgk Chik Pante Kulu kembali mencatatkan sejarah penting dalam dinamika organisasinya. Bertempat di Aula Kampus STAI Tgk Chik Pante Kulu, Rabu (7/5), berlangsung prosesi pelantikan Presiden Mahasiswa yang baru, Salman Farasi, beserta jajaran kabinetnya. Acara tersebut mengusung tema “Meneguhkan Kolaborasi dan Sinergi Mahasiswa Menuju STAI Tgk Chik Pante Kulu Sebagai Jantong Hate Rakyat Aceh.”
Pelantikan ini turut dibimbing langsung oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Ibu Dr. Sarina Aini, Lc., MA., PhD, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kepemimpinan yang kolaboratif dan berlandaskan nilai-nilai keislaman. Ia juga mengapresiasi semangat para mahasiswa dalam berorganisasi serta berharap agar pengurus yang baru mampu menjadi penggerak perubahan yang positif bagi lingkungan kampus dan masyarakat sekitar.
“Menjadi pemimpin mahasiswa bukan sekadar jabatan, tetapi amanah besar untuk menggerakkan ide dan aksi nyata demi kemajuan bersama. Kami percaya kepemimpinan saudara Salman Farasi dapat membawa warna baru yang lebih progresif dan inklusif,” ujar Dr. Sarina Aini.

Salman Farasi, dalam pidato pertamanya sebagai Presiden Mahasiswa, menyampaikan komitmennya untuk membangun ruang dialog yang terbuka antara mahasiswa, civitas akademika, dan masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa masa kepemimpinannya akan difokuskan pada penguatan peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial yang aktif, kritis, dan beretika.
Acara pelantikan berlangsung khidmat dan penuh semangat, dihadiri oleh dosen, staf, perwakilan organisasi internal kampus, serta sejumlah undangan dari berbagai kalangan. Suasana keakraban dan semangat kolaboratif terlihat jelas sepanjang rangkaian kegiatan.
Dengan dilantiknya kepengurusan baru ini, diharapkan STAI Tgk Chik Pante Kulu semakin kokoh sebagai institusi pendidikan yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga menjadi “Jantong Hate” atau jantung hati rakyat Aceh – tempat lahirnya gagasan dan gerakan anak muda yang peduli terhadap masa depan Aceh.